Aku terluka! Apakah Hanya Aku Saja?


"Untuk kamu yang saat ini merasa bahwa luka adalah milikmu sendiri."

 Percayalah kamu tidak sendiri di dunia ini. Aku, dia, mereka, kita pasti atau bahkan pernah mengalami apa yang kamu rasakan saat ini. Kamu hendak menangis, marah, berteriak bahkan kamu ingin menyerah. Sama pun sama aku juga. Seolah dunia begitu mendung di mataku kala itu. Aku  dan semua amarah dan piluku hanya mampu kusimpan rapat-rapat hingga rasanya aku hendak meledak. Tak banyak orang yang tahu bagaimana rasaku saat itu, bahkan rasanya aku ingin membenturkan kepalaku pada dinding kamarku.

Lalu? Tidak, ternyata sisi warasku masih bekerja dengan baik. bahkan dinding kamarku enggan bersentuhan dengan kepalaku yang bermasalah. Ya, dalam banyak hal memang terkadang sampai nekat dan gila tanpa kita melihat bagaimana akal sehat harus bekerja.

Sedikit-demi sedikit waktu membuatu mulai berubah. Menjadi pendiam, dan pemurung entah itu sadar atau tidak sadar. Namun rasanya aku memang butuh seperti itu. Hingga akhirnya orang lain menganggap aneh tanpa bertanya kenapa?. Ya memang seperti itu manusia, menduga itu lebih utama daripada bertanya. Namun dari jutaan manusia, Tuhan masih begitu baik mengirimkan satu dua orang manusia baik yang masih menerimaku disaat yang lain mungkin menilaiku gila bahkan tidak waras.

Sekali lagi kamu tidak sendiri. Setiap orang terlahir dengan berbagai sisi keadaan dan kadar cobaan yang berbeda-beda. Tak mudah memang menata hati atau bahkan sekedar basa-basi untuk haha hihi sana sini. Duka dan pilumu bukanlah akhir dari hidupmu. Bahagiamu mungkin sedang kuncup, tapi perlahan dia akan mekar. ~

Komentar