Manusia Punya Perasaan, Tapi Jangan Baperan!


Mau tak mau memang sosial media menjadi kebutuhan primer manusia. Jari manusia mungkin bisa cepat berkarat jika tidak digunakan untuk berselancar di sosmed. Sosial media dengan ajaibnya bisa mendekatkan yang jauh dan juga menjauhkan yang dekat. Gimana tidak? Sosial media selain menjadi perantara menjalin silaturahmi tapi juga menjadi penghubung untuk saling “silat lidah”. Woow mantap!
Tidak adanya aturan berpendapat, menjadikan setiap orang menjadikan dirinya tuhan dalam berpendapat. Tidak perlu melihat siapa dia, kedudukannya apa, pendidikannya apa, kamu hanya perlu merasa paling baik dan bijak dalam berkomentar. Kalau ada yang nggak setuju, ya udah sikatt teross. Begitu aja terus sampai tom & jerry berubah menjadi dragon ball.
Ya orang-orang sedikit demi sedikit mulai terkikis etika dan moralnya, salah satu pengaruhnya sosial media. Tapi ya nggak semua orang gitu juga, tergantung sadar atau nggaknya aja ya hehe. Tapi memang faktanya seperti itu. Orang zaman dulu begitu kuatnya mereka memegang tata karma. Bahkan bicara saja harus pake tata krama, minta maaf jika salah kata.  Nah sekarang? Orang-orang dengan gampangnya membentuk tata krama versinya sendiri. Bahkan saat omongannya melukai temannya, alih-alih meminta maaf malah justru dia bersabda “BAPER LU!”. Wahai!! Betapa dunia saat ini begitu hebatnya. Hanya dengan bersabda “Baper Lu!” semua masalah  kelar. Gila!
            Sadar tidak sadar, setiap orang punya sensitifitas masing-masing termasuk orang yang sering bersabda soal kata baper. Ada sesuatu yang perlu ia jaga demi privasinya. Dan lagi, orang juga punya hati dan perasaan, lha masa iya suruh jadi ultraman yang hatinya baja, berkaratlah hatinya. Jadi wajar dong kalo dalam banyak hal, orang-orang merasa tersinggung dengan tema obrolan tertentu. Dan sebagai seorang teman, sahabat dan netijen yang baik budinya sudah seharusnya saling menghargai perasaan orang lain. Apa susahnya to bilang “maaf”  daripada bilang “Baper lu!” Maaf tidak lantas membuatmu didenda kan? Kalau semua orang tidak boleh baper, lha trus gimana? Mungkin dunia seharusnya dipenuhi manusia tak berperasaan.~

09 Dec 2019

Komentar