DUNIA TANPA BANYAK NANYA!



“Kapan lulus? Kapan wisuda? Kapan kerja? Kapan nikah? Kok nganggur? Kok begini begitu..?”

Mungkin itu pertanyaan yang terdengar standar dan sangatlah familiar untuk ditanyakan ke banyak orang terutama anak muda yang saat ini sedang mengalami fase-fase harus bekerja dan menata mas depan. Pertanyaan- pertanyaan yang cukup simple dan mudah dijawab sebenarnya. Tapi nggak sedikit yang akhirnya merasa insecure karna sering ditanya pertanyaan yang sama.
 


Kok bisa stress, galau, insecure? Bisa aja dong. Bayangin, jika setiap ketemu orang ditanya satu pertanyaan, sedangkan dalam sehari katakanlah bertemu 10 orang, tepat 10 pertanyaan yang harus dia jawab dengan topic atau pertanyaan yang sama. Bagi sebagian orang dengan mental baja menjadikan hal itu motivasi. Tapi nggak semua orang punya mental yang sama. Bagi orang dengan mental biasa, ataupun dia yang sedang punya masalah, pertanyaan macam itu justru menjadi sebuah tekanan tersendiri, itulah kenapa muncul insecure, stress hingga akhirnya dia stop/stuck pada masalah itu.

Well nggak salah sih nanya “kapan ini, itu dll”, tapi harus tau situasi dan kondisi ketika bertanya hal itu. Sebenernya apa sih motivasi nanya? Kepo? Iseng? Bercanda? Peduli? Kalo emang mau bantuin sih ngga masalah, tapi kalo niatnya jail menjurus pada mengejek, lebih baik simpan rapi pertanyaan itu. Nggak jarang lho hanya karna sebuah pertanyaan yang tidak penting, justru temanmu memilih menjauh. Salah siapa coba?

Sebenernya tanpa ditanya ini itu, individu juga sudah tau kemana dia harus melangkah. Tanpa ditanya “kok nggak kerja?”, dia pasti bakalan kerja. Tanpa ditanya “kapan nikah?”, dia pasti nikah kalo emang udah waktunya. Daripada banyak nanya, mendingan beri dia semangat dan dorongan, seenggaknya dia tau kalo masih banyak orang yang peduli di bumi ini.

Komentar